SOAL DAN
PENYELESAIAN AKUNTANSI BIAYA
1.
Metode
Harga Pokok Proses
Proces Cost
Method
·
Produk
Diolah melalui lebih dari Dua Departemen.
PT “SARI JAYA”
memproduksi mentega melalui dua departemen produksi. Berikut ini data produksi
dan biaya yang terjadi selama periode bulan desember 2012.
Dept I
Dept II
Unit:
PDP awal:
BB 100%,Biaya konversi 40% selesai 34.000
BB 100%,Biaya konversi 20%
selesai
51.000
Masuk proses selama periode
ini
340.000
Produk ditransfer ke Departemen
II
297.500
Unit ditanbahkan dalam
produksi
42.500
Produk jadi ditransfer ke
Gudang
374.000
Persediaan PDP akhir
BB 100%,Biaya konversi 60% selesai
76.500
BB 100%,Biaya konversi 30% selesai
17.000
Biaya:
Biaya yang melekat pada persediaan PDP awal:
Harga pokok dari Dept I pd PDP
awal
- 340.000
BB
119.000
102.000
BTK
55.760
87.380
BOP
93.500 39.100
Jumlah
268.260 568.480
Biaya yang terjadi selama periode ini:
BB
1.190.000
680.000
BTK
425.000
595.000
BOP
765.000
340.000
Jumlah 2.380.000
1.615.000
Diminta :
1. Buatlah
laporan harga pokok produksi untuk kedua departemen tersebut dengan
metode rata-rata
metode rata-rata
2. buatlah
jurnal yang diperlukan
JAWABAN
o
Laporan harga pokok produksi untuk kedua departemen tersebut dengan metode
rata-rata
PT “SARI JAYA”
Laporan Harga
Pokok Produksi Dept I
Bulan Desember
2012
Daftar
kuantitas fisik :
Persediaan PDP awal (BB 100%,BK 40%) 34.000
unit
Unit masuk
proses
340.000
unit
374.000 unit
Produk ditransfer ke Departemen
II
297.500
unit
Persed PDP akhir (BB 100%,BK 60%)
76.500 unit
374.000 unit
Pembebanan biaya
Jenis
Biaya
|
PDP awal
|
Sekarang
|
Jumlah Biaya
|
Unit
Equivalen
|
Biaya/Unit
|
BB
|
119.000
|
1.190.000
|
1.309.000
|
297.500+76.500(100%)=374.000
|
3,5
|
BTK
|
55.760
|
425.000
|
480.760
|
297.500+76.500(60%)=343.400
|
1,4
|
BOP
|
93.500
|
765.000
|
858.500
|
297.500+76.500(60%)=343.400
|
2,5
|
Jumlah
|
268.260
|
2.380.000
|
2.648.260
|
7,4
|
Harga pokok produksi:
HP Produk ditransfer ke Departemen II
297.500 unit X 7,4 = 2.201.500
HP persediaan PDP akhir
BB 76.500x 3,5 x
100%= 267.750
BTK 76.500x 1,4 x 60% = 64.260
BOP 76.500 x 2,5 x 60% = 114.750+
446.760+
Jumlah Harga Pokok Produksi di Dept I
2.648.260
PT “SARI JAYA”
Laporan Harga
Pokok Produksi Dept II
Bulan Desember
2012
Daftar kuantitas fisik :
Persediaan PDP awal (BB 100%,BK 20%) 51.000unit
Unit masuk
proses 297.500unit
Unit
tambahan
42.500unit
391.000
unit
Produk jadi ditransfer ke Gudang
374.000
unit
Persed PDP akhir (BB 100%,BK
30%)
17.000 unit
391.000 unit
Pembebanan biaya
Jenis
Biaya
|
PDP awal
|
Sekarang
|
Jumlah Biaya
|
Unit
Equivalen
|
Biaya/Unit
|
HP dr I
|
340.000
|
2.201.500
|
2.541.500
|
374.000+17.000(100%)=391.000
|
6,5
|
BB
|
102.000
|
680.000
|
782.000
|
374.000+17.000(100%)=391.000
|
2,0
|
BTK
|
87.380
|
595.000
|
682.380
|
374.000+17.000(30%)=379.100
|
1,8
|
BOP
|
39.100
|
340.000
|
379.100
|
374.000+17.000(30%)=379.100
|
1,0
|
Jumlah
|
568.480
|
3.816.500
|
4.384.980
|
11.3
|
Harga pokok produksi:
HP Produk ditransfer ke Departemen II
374.000 unit X 11,3 = 4.226.200
HP persediaan PDP akhir
HP dr Dept I 17.000x 6,5 x 100% = 110.500
BB
17.000x 2,0 x 100% = 34.000
BTK 17.000x
1,8 x 30% = 9.180
BOP
17.000x
1,0 x 30% = 5.100
+
158.780 +
Jumlah Harga Pokok Produksi di Dept II
4.384.980
1.
Jurnal yang diperlukan
Jurnal Dept.I
a. Mencatat Biaya pada Bulan Des 2012
BDP - BBB
Dept.I
1.190.000
BDP - BTK
Dept.I
425.000
BDP - BOP
Dept.I
765.000
Persediaan bahan baku 1.190.000
Gaji dan upah
425.000
Berbagai jenis biaya
765.000
b.
Mencatat
Transfer Produk ke Dept.II
BDP - BBB
Dept.II
2.201.500
BDP - BBB
Dept.II
1.041.250 1]
BDP - BTK
Dept.II
416.500 2]
BDP - BOP Dept.II
743.750 3]
Keterangan
:
1] 297.500 x 3,5=1.041.250
2] 297.500x 1,4= 416.500
3] 297.500x 2,5=743.750
c. Mencatat Persediaan produk dalam Proses Akhir
Persediaan PDP Dept.I
446.760
BDP - BBB Dept.I
267.750
BDP - BTK Dept.I 64.260
BDP - BOP Dept.I
114.750
Jurnal Dept.II
a. Mencatat Biaya pada Bulan Des 2012
BDP - BBB
Dept.II 680.000
BDP - BTK
Dept.II 595.000
BDP - BOP
Dept.II
340.000
Persediaan bahan baku
680.000
Gaji dan upah
595.000
Berbagai jenis biaya
340.000
b. Mencatat Trasfer Produk
Jadi ke Gudang
Persediaan produk
jadi
4.226.200
BDP - BBB Dept.II
3.179.000 1]
BDP - BTK
Dept.II
673.200 2]
BDP - BOP
Dept.II
374.000 3]
c. Mencatat
Persediaan Produk dalam Proses Akhir
Persediaan PDP
Dept.II
158.780
HP dr Dept.I
110.500
BDP - BBB Dept.II
34.000
BDP - BTK Dept.II
9.180
BDP - BOP Dept.II
5.100
Keterangan :
1] 374.000x 8,5=3.179.000
2] 374.000x 1,8=
673.200
3] 374.000x 1,0= 374.000
2.
Metode
Harga Pokok Pesanan
Job Order Costing
PT Suka Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang percetakan dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan
September 2013 perusahaan mendapat pesanan untuk mencetak kartu undangan
sebanyak 2400 lembar dari PT Sejati dengan hargayang dibebankan adalah Rp.
2000 perlembar ,- . Pada bulan yang samaperusahaan juga menerima
pesanan sebanyak 100spandoek dari PT Kilat dengan harga Rp.200.000
per buah. Pesanan dari PT Sejati diberi nomor KU-01 dan pesanan
dari PT Kilat diberi nomor SP-02.
Data Kegiatan dan Produksi
1. Pada tanggal 4 September
2013 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara kredit yakni sebagai berikut :
Bahan baku
Kertas untuk undangan
Rp. 1.350.000
Kain putih 600 meter
Rp. 4.125.000
Bahan penolong
Bahan penolong
X1
Rp. 300.000
Bahan penolong X2
Rp.
170.000
2. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong
untuk memproses pesanan KU-01 dan SP-02 diperoleh informasisebagai berikut :
Bahan baku kertas dan bahan penolong X2 digunakan
untuk memproses pesanan no KU-01, sedangkanbahan baku kaindan bahan penolong X1
dipakai untuk memproses pesanan no SP-02
3. Untuk
penentuan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi menggunakan
dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sebagai berikut:
Upah langsung untuk pesananKU-01 180 jam Rp.5000 dan upah langsung untuk pesanan
SP-02 menghabiskan sebanyak 1000jam Rp.5000,-. Sedangkan untuk upah tidak
langsung adalah Rp. 2,9 juta.
Untuk gaji karyawan Bagian pemasaran dikeluarkan
sebesar Rp. 7.500.000,- dan gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 4.000.000,-
4. PencatatanBiaya
Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif BOPsebesar 160
% dari biaya tenaga kerja langsung, baik pesanan KU-01 dan SP-02.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan pesanan di atas, adalah sebagai berikut
Biaya pemeliharaan gedung
Rp. 500.000
Biaya depresiasi gedung pabrik
Rp. 2.000.000
Biaya depresiasi mesin
Rp. 1.500.000
Biaya pemeliharaan mesin
Rp. 1.000.000
Biaya asuransi gedung pabrik dan msn
Rp. 700.000
5. Pencatatan harga
pokok produk jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan no KU-01 telah
selesai dikerjakan
6. Pencatatan harga
pokok produk dalam proses. Berdasarkan informasi diketahui bahwa untuk
pesanan no SP-02 masih dalam proses penyelesaian.
7. Pencatatanharga
pokok produk yang dijual. Pesanan no KU-01 telah diserahkan kepadapemesan.
Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan cara kredit.
Diminta
Berdasarkan informasi diatas, buatlah jurnal yang
diperlukan berdasarkan metode harga pokok pesanan.
Penyelesaian :
Metode Harga
Pokok Pesanan
Job Order Cost
Method
Jurnal-Jurnalyang Diperlukan
1. Pencatatan Pembelian Bahan baku&
penolong
PersediaanBahan baku
Rp. 5.475.000
HutangDagang
Rp.5.475.000
PersediaanBahan
penolong
Rp. 470.000
Hutang Dagang
Rp. 470.000
2. Pencatatan Pemakaian Bahan baku&
penolong
BDP –Biaya bahan
baku
Rp. 5.475.000
Persediaan Bahan
baku
Rp.5.475.000
BOP – Sesungguhnya
Rp. 470.000
Persediaan Bahan penolong
Rp. 470.000
3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang
Gaji danUpah
Rp. 20.300.000
Utang Gaji & Upah
Rp.20.300.000
b. Pencatatan Distribusi Biaya TK
Biaya TKLangsung
Rp. 5.900.000
Biaya TK Tdk Langsung Rp.
2.900.000
BiayaPemasaran
Rp. 7.500.000
BiayaAdminist &
Umum Rp.
4.000.000
Gaji dan Upah
Rp.20.300.000
c. PembayaranGaji dan Upah
Utang Gajidan Upah
Rp. 20.300.000
Kas
Rp.20.300.000
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik.
BDP –Biaya Overhead
Pabrik Rp.
9.440.000
BOP yg
Dibebankan
Rp.9.440.000
BOP yangSesungguhnya
Rp. 5.700.000
Persediaan bhn bangunan
Rp. 500.000
Akum. depresiasi gedung pabrik Rp. 2.000.000
Akum. depresiasi mesin
Rp. 1.500.000
Persediaan suku cadang
Rp.1.000.000
Persekot
Asuransi
Rp. 700.000
BOP yg Dibebankan
Rp. 9.440.000
BOP yg Sesungguhnya
Rp.9.440.000
Selisih BOP :
Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan
antara jumlah BOP yang dibebankan dengan jml seluruh BOP yang sesungguhnya
terjadi.
Berdasarkan soal di atas, selisih BOP dapat ditentukan
dengan cara :
BOP yang Sesungguhnya:
Jurnal no
#2
Rp. 470.000
Jurnal
no#3b
Rp. 2.900.000
Jurnal no
#5
Rp. 5.700.000
Jml BOP yangSesungguhnya
Rp. 9.070.000
BOP yang Dibebankan
Rp. 9.440.000
(Selisih pembebanan lebih)
Jurnal Selisih BOP
BOP yangSesungguhnya
Rp. 370.000
SelisihBOP
Rp. 370.000
5. Pencatatan Harga Pokok produk jadi
(KU-01)
Persediaanproduk jadi
Rp.
3.690.000
BDP-
Biaya Bahan Baku
Rp. 1.350.000
BDP-
Biaya Tenaga Kerja lgs
Rp. 900.000
BDP-
Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.440.000
6. Pencatatan Harga Pokok produk dlm proses
(SP-02)
Persediaanproduk dalam proses
Rp.17.125.000
BDP-
Biaya Bahan Baku
Rp.
4.125.000
BDP-
Biaya Tenaga Kerja lgs Rp. 5.000.000
BDP- Biaya Overhead Pabrik
Rp. 8.000.000
7. Pencatatan Harga pokok produk yang
dijual
HargaPokok Penjualan
Rp. 3.690.000
Persediaan
Produk jadi
Rp. 3.690.000
Piutang Dagang
Rp. 4.800.000
Harga Pokok Penjualan
Rp. 4.800.000
3.
Biaya Produk Bersama
Join Prduct
·
Metode Unit Fisik
PT ANGKASA
memproduksi tiga produk secara bersama yaitu produk A,B, C.
Biaya bersama yang dikeluarkan untuk menghasilkan keempat produk tersebut
adalah Rp 300.000.000. Data lain yang berhubungan dengan produk bersama adalah
:
Diminta :
Keterangan
|
Produk A
|
Produk B
|
Produk C
|
Unit produksi
|
60.000
|
96.000
|
84.000
|
Harga Jual setelah proses
lanjutan
|
Rp 6.000
|
Rp 5.000
|
Rp 10.000
|
Biaya proses lanjutan
|
Rp 36.000.000
|
Rp 50.000.000
|
Rp 92.000.000
|
a. Hitunglah alokasi biaya
bersama masing-masing produk.
b. Hitunglah biaya produksi
masing-masing produk.
Penyelesaian:
a. Alokasi joint cost
masing-masing produk.
A =
60.000/240.000 x Rp 300.000.000 =
Rp 75.000.000
B = 96.000/240.000 x Rp 300.000.000 = Rp 120.000.000
C = 84.000/240.000 x Rp 300.000.000 =
Rp 105.000.000
Rp 150.000.000
b. Biaya produksi
masing-masing produk.
Biaya produksi =
Alokasi joint produk + Biaya proses lanjutan
A = Rp 75.000.000 + Rp 36.000.000 =
Rp 111.000.000
B = Rp 120.000.000 + Rp 50.000.000 = Rp 170.000.000
C = Rp 105.000.000 + Rp 92.000.000 =
Rp 197.000.000
4.
Produk Sampingan
By
Product
·
Metode Tanpa Harga
Pokok
ü Produk sampingan dapat langsung dijual pada saat saat titik pisah (split of point)
atau pengakuan atas pendapatan kotor.
Unit Produksi
|
48.600 unit
|
Unit Penjualan
|
40.500 unit
|
Unit Persediaan Awal
|
1.500 unit
|
Harga Jual per Unit
|
Rp 2.250
|
Biaya Produksi per Unit
|
Rp 1.500
|
Hasil Penjualan Produk Sampingan
|
Rp 6.142.500
|
Beban Pemasaran dan Administrasi Produk Utama
|
Rp 8.775.000
|
Diminta :
Susunlah laporan laba/Rugi dengan menggunakan masing-masing asumsi:
a. Susunlah
laporan laba rugi dengan metode pendapatan produk sampingan sebagai
penghasilan di luar usaha
penghasilan di luar usaha
b.
Susunlah laporan laba rugi dengan metode penambah penjualan atau
pendapatan produk
utama.
utama.
Penyelesaian:
a.
Pendapatan Produk
Sampingan Diperlakukan Sebagai Penghasilan Diluar Usaha atau Pendapatan
Lain-lain
Penjualan Rp 91.125.000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal (1.500xRp 1.500) Rp
2.250.000
Total biaya produksi
(48.600 x Rp 1.500) Rp 72.900.000 +
Tersedia dijual Rp 75.150.000
Persediaan akhir (9.600 x Rp 1.500) Rp 14.400.000 -
Rp 60.750.000 -
Laba Kotor Rp 30.375.000
Beban pemasaran dan administrasi Rp 8.775.000 -
Laba operasi Rp 21.600.000
Pendapatan lain-lain :
Pendapatan penjualan produk sampingan Rp 6.142.500+
Laba sebelum pajak Rp 15.457.500
b.
Pendapatan Produk
Sampingan Diperlakukan Sebagai Penambah Penjualan atau Pendapatan Produk Utama
Penjualan Rp
91.125.000
Pendapatan penjualan produk sampingan Rp
6.142.500+
Penjualan bersih Rp 97.267.500
Harga Pokok Penjualan
:
Persediaan awal (1.500xRp 1.500) Rp 2.250.000
Total biaya produksi (48.600 x Rp 1500) Rp 72.900.000 +
Tersedia dijual Rp 75.150.000
Persediaan
akhir (9.600 xRp 1.500) Rp 14.400.000 -
Rp 60.750.000
Laba Kotor Rp 36.517.500
Beban pemasaran dan administrasi Rp 8.775.000 -
Laba operasi Rp 27.742.500
5.
Produk Sampingan
By
Product
·
Metode Dengan Harga
Pokok
ü Metode Produk
Sampingan Sebagai Harga Pokok Pengganti
PT Makmur Jaya menghasilkan Gelas Kaca sebagai produk
utama dan menghasilkan beling sebagai produk sampingan. Pada bulan Juli
perusahaan menghasilkan gelas sebanyak 32.000 botol dan produk sampingan
sebesar 800 kg. Biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk
tersebut terdiri dari biaya bahan baku sebesar Rp 12.000.000, biaya tenaga
kerja sebesar Rp 12.000.000 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp 8.000.000. Harga Pokok pecahan beling jika dibeli dari
pihak luar Rp 2.000.
Diminta : Hitunglah harga pokok produk utama.
Penyelesaian:
Harga pokok pengganti produk sampingan 800 kg x Rp 2.000= Rp 1.600.000
Bahan baku Rp 12.000.000
Biaya tenaga kerja Rp 12.000.000
Biaya overhead pabrik Rp 8.000.000 +
Biaya produksi Rp
32.000.000
Harga pokok pengganti Rp 1.600.000 -
Rp
30.400.000
Keterangan :
Biaya untuk menghasilkan gelas sebesar Rp 32.000.000, sedangkan harga
pokok pengganti produk sampingan sebesar Rp 1.600.000, maka biaya yang dialokasikan sebesar Rp 30.400.000.
0 komentar:
Posting Komentar