BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Perkembangan
sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan
dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada
tingkat operasioanal maupun (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua
jenjang.perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan -perubahan peran dari
para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu
memperoleh informasi yang paling akurat yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, khususnya dalam bidang
pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses
pengambilan keputusan dan semua
kegiatan tersebut membutuhkan informasi.Informasi yang dibutuhkan oleh para
manajer, termasuk pengelola pendidikan, disediakan oleh suatu sistem informasi
manajemen (SIM) yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer
secara teratur.Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan
pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil yang ingin dicapai. Menurut Dr. Murniati AR, M.Pd dan Dr. Nasir Usman, M.Pd, pendidikan
kejuruan memiliki kaitan langsung dengan proses industrialisasi, terutama bila
dikaitkan dengan fungsinya memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan
dpat diandalakn serta punya visi perhatian yang sungguh-sungguh kepada
pengembangan teknologi. Dalam hal
ini Sistem informasi Manajemen sangan membantu siswa dalam mencapai proses
industrialisasi tersebut, dimana dengan SIM siswa akan lebih mudah dalam
mendapatkan informasi yang ada pada sekolah tempat siswa belajar.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas , maka permasalahan yang akan diangkat dalam kajian ini adalah sebagai
berikut :
1.
Apakah tujuan dari Sistem Informasi Manajemen
2.
Bagaimana cara memperoleh informasi yang baik
3.
Apa kaitannya sebuah system informasi dengan
seorang manajer
C. Tujuan Penulisan
1.
Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Pendidikan Kejuruan (MPK)
2.
Mengetahui dan mengerti tentang Sistem Informasi
Manajemen
3.
Mengetahui informasi – informasi apa yang
dibutuhkan oleh seorang manajer
4.
Mengetahui tujuan dari Sistem Informasi
Manajemen
5.
Mengetahui informasi yang digunakan dalam perencanaan,
pengendalian dan pengevaluasian
6.
Mengetahui informasi pengambilan keputusan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Informasi
Dalam
kehidupan masyarakat luas kata “Informasi“ pada umumnya sudah tidak dipandang
dalam istilah yang asing lagi. Ada yang mengartikan informasi adalah sebuah berita atau keterangan yang
diidentikkan dengan sebuah data. Dalam manajemen istilah informasi mempunyai sutau pengertian khusus.Tidak
diartikan sebagai fakta – fakta dan gambar – gambar yang pada umumnya
dikumpilkam, dan disimpan dalam organisasi. Jenis fakta dan gambar yang bersifat umum ini disebut data. Dengan demikian data merupakan bahan untuk menjadi informasi setelah
diproses dengan prosedur, teknik dan cara sesuai dengan kepentingannya.Jadi
informasi berarti bahan – bahan yang secara khusus dipilih dan dipersiapkan
untuk suatu masalah tertentu, pada waktu tertentu untuk mencapai suatu tujuan
atau sasaran yang pasti.
Sistem informasi dalam suatu
pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan
sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam
suatu entitas organisasi formal, seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi
Pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai
pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau
salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa
yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan
datang tentang organisasi tersebut. Sistem informasi memuat berbagai informasi
penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di
lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu
data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang
mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam
atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk
pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami,
lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan. Informasi harus dikelola dengan
baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal.
Menurut Shrode dan Voich (1994), Informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi dan esensial agar operasionalisasi dan manajemen berfungsi secara efektif. Sedangkan Gordon Davis (1994), mengartikan sistem informasi manajemen sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Mcleod (1995) mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk entitas organisasi formal atau sub unit di bawahnya. Informasi menjelaskan suatu organisasi yang salah satu sistem utamanya menjelasakan mengenai apa yang telah terjadi, apa yang sekarang terjadi, dan apa kemungkinannya di masa mendatang.
Menurut Shrode dan Voich (1994), Informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi dan esensial agar operasionalisasi dan manajemen berfungsi secara efektif. Sedangkan Gordon Davis (1994), mengartikan sistem informasi manajemen sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Mcleod (1995) mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk entitas organisasi formal atau sub unit di bawahnya. Informasi menjelaskan suatu organisasi yang salah satu sistem utamanya menjelasakan mengenai apa yang telah terjadi, apa yang sekarang terjadi, dan apa kemungkinannya di masa mendatang.
Penerapan sistem
informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan
informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai
tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari
berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai Sistem Informasi Manajemen. Sistem informasi mengandung tiga
aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input),
pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas
dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan
keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk
atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data),
baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.
Pemrosesan berperan untuk
mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan,
keluaran dimaksudkan untuk mentransfer
informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitasaktivitas yang akan
menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback),
yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.
Dengan kata lain, sistem informasi manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para manajer dan para pengguna lainnya yang berfungi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain dalam cakupan organisasi ataupun perseorangan. Informasi itu sendiri, merupakan data yang telah diolah, dianalisis, melalui suatu cara sehingga memiliki arti makna (worth). Sedangkan data adalah fakta, atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angka, nama, lambang yang menggambarkan suatu objek, ide, kondisi ataupun situasi.
Apabila data yang masuk telah diproses dan dianalisis maka data itu menjadi informasi yang penting, dibutuhkan, dan berarti bagi pengambilan keputusan, baik menyangkut kegiatan organisasi maupun manajerial. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam SIM adalah:
Dengan kata lain, sistem informasi manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para manajer dan para pengguna lainnya yang berfungi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain dalam cakupan organisasi ataupun perseorangan. Informasi itu sendiri, merupakan data yang telah diolah, dianalisis, melalui suatu cara sehingga memiliki arti makna (worth). Sedangkan data adalah fakta, atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angka, nama, lambang yang menggambarkan suatu objek, ide, kondisi ataupun situasi.
Apabila data yang masuk telah diproses dan dianalisis maka data itu menjadi informasi yang penting, dibutuhkan, dan berarti bagi pengambilan keputusan, baik menyangkut kegiatan organisasi maupun manajerial. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam SIM adalah:
b.
Perlu diidentifikasi jenis informasi yang
dibutuhkan
c.
Perlu ditentukan sumber data dan informasi yang
dibutuhkan.
d.
Perlu ditentukan siapa yang membutuhkan
informasi dan kapan
e.
Perlu komunikasi informasi itu secara tepat,
terpercaya kepada para pengguna
Ada beberapa persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itu dapat berfungsi, bermanfaat bagi para pengambil keputusan dan pengguna lainya, yaitu:
Ada beberapa persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itu dapat berfungsi, bermanfaat bagi para pengambil keputusan dan pengguna lainya, yaitu:
a.
Uniformity
b.
Lengkap
c.
Jelas
d.
Tepat waktu
Dengan demikian jelas bahwa SIM yang efektif dapat memperlancar manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi. Pertanyaanya adalah SIM yang efektif itu bagaimana? SIM yang efektif yaitu SIM yang dapat berfungsi dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang baik. Hal tersebut dapat dicapai dengan disediakannya informasi yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam jumlah, kualitas, waktu, maupun biaya. Informasi yang berlebihan dan tidak akurat, dan tidak tepat waktu, selain biayanya mahal, juga tidak berguna.
Dengan demikian jelas bahwa SIM yang efektif dapat memperlancar manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi. Pertanyaanya adalah SIM yang efektif itu bagaimana? SIM yang efektif yaitu SIM yang dapat berfungsi dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang baik. Hal tersebut dapat dicapai dengan disediakannya informasi yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam jumlah, kualitas, waktu, maupun biaya. Informasi yang berlebihan dan tidak akurat, dan tidak tepat waktu, selain biayanya mahal, juga tidak berguna.
Konsep
sistem informasi manajemen tersebut mempunyai beberapa karakteristik :
1. Dalam
organisasi terdapat suatu bagian khusus sebagai pengelola SIM
2. SIM merupakan jalinan lalu lintas data dan informasi dari setiap bagian
di dalam organisasi yang terpusat di
bagian SIM.
3. SIM merupakan jalinan hubungan antara bagian dalam organisasi melalaui satu
bagian SIM.
4. SIM
merupakan segenap proses yang mencangkup :
a.
Pengumpulan data
b.
Pengelola data
c.
Penyimpanan data
d.
Pengam bilan data
e.
Penyebaran informasi dengan cepat dan tepat
5. SIM bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas dengan baik dan
benar serta pimpinan dapat membuka keputusan dengan cepat dan tepat
Seperti yang sudah tersirat dalam
uraian di atas, bahwa tujuan didirikannya SIM itu adalah untuk memadukan
pikiran dan tindakan para pimpinan dalam menangani organisasi karena di
dasarkan kepada informasi yang di susun secara sitem. Murdick (1982, h 23)
secara terinci mengemukakan tujuan SIM itu adalah untuk meningkatkan majemen
yang di dasarkan kepada berita setempat-setempat/sepotong-sepotong, instuisi
dan pemecahan masalah yang terisolasi kepada manajemen yang di dasarkan kepada
informasi secara system, pemrosesan data secara sempurna dengan alat-alat canggih
dan pemecahan masalah secara system.
Dengan demikian yang di maksud
dengan Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data
dengan maksut memberikandata kepada manajemen setiap waktu diperlukan dengan
cepat dantepat untuk dasar pembuatan keputusanndalam rangka mencaai tujuan
organisasi.
B.
Komponen Sistem Informasi Manajemen
Seperti yang di kemukakan oleh Idochi Anwar bahwa ada tiga unsur yang
membentuk Sistem Informasi Manajemen (SIM) yaitu management, information, dan
system.
a. Sistem
Yang di maksud system
adlah seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih yang saling berhbungan dan saling ketergantungan satu sama lain, untuk mencapai
tujuan bersama. Sekolah misalnya dapat di pandang sebagai bagian dari perumahan
yang khusus dipakai untuk belajar oleh para siswa. Atau sekolah itu juga
dipandang sebagai satu kesatuan tempat belajar para siswa yang mempunyai kaitan
dengan lingkungannya. Cara memandang inilah yang diebut cara memandang secara
system atau memikirkan sekolah itu sebagai system.
Jika suatu system tertentu
diidentifikasi, maka sering terdapat sejumlah system yang lebiih kecil, yaitu
yang di namakan subsistem. Hersey (1978, h.8) membagi organisasi menjadi empat
subsistem yaitu sub system struktur, teknologi, manusia dan informasi dengan
tujuan ada di tengah-tengah. Sementara itu Kast (1974) menyatakan organisasi
sebagai sub system lingkungannya yang lebih besar yang berorientasi kepada
tujuan, yang mencakup subsistem teknik, struktur, psikologi social dan
manajemen. Pandangan kedua ini di dukung pula oleh Johnson (1973, h. 43). Dan
ada pula ahli lain yang tidak menyebutkan bagia-bagian organisasi itu sebagai
subsistem tetapi dengan elemen-elemen organisasi yaitu elemen tujuan,
orang-orang, struktur, teknik, informasi (Shrode, 1974, h. 8)
Dengan menggunakan
pendekatan system dalam proses manajemen, di harapakan engelolaan data dapat di
hasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat dengan melalui analisis yang
rasional dan ilmiah. Terutama sangat di butuhkan di organisasi yang sangat
besar memiliki berbagai devisi/bagian dan semua itu tertuju pada tujuan yang
sama.
b. Informasi
Komponen SIM yang kedua
yaitu informasi, yang merupakan unsur
inti dalam system informasi manajemen. Informasi sangat erat hubungannya
dengan data. Informasi berasal dari data. Oleh karena itu, sebelum memahami
arti informasi akan lebih
baik memahami lebih dahuku data.
Data adalah hal, peristiwa
atau kenyataan lainnya apapun yang mengandung sesuatu pengetahuan untuk di
jadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan atau penetapan
keputusan. Data adaah ibarat bahan mentah yang ealui pengolahan tertentu lalu
menjadi informasi.
Sedangkan yang dimaksud
dengan informasi adalah “behavior initiating”, stimuli yang terjadi antara
pengirim dan penerima, dalam bentuk tanda atau sandi yang merupakan “output”
dari pengolahan data kemudian dijelaskan oleh Gordon B Davis (1974:32) bahwa :
Informasi adlah data yang telah di olah menjadi suatu bentuk yang penting
bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang akan datang.
Seperti yang di kemukakan oleh Raymond Coleman dan M.J. Riley (1973:135), bahwa:
Kriteria bagi suatu system informasi manajemen yang efektif adalah bahwa
system tersebut dapat memberikan data yang cermat, tepat waktu, dan yang
penting artinya bagi perencanaan, analisis dan pengendalian manajemen untuk
mengoptimalkan pertumbuhan organisasi.
Perlu dipahami bahwa informasi yang di maksud dalam penelitian ini adalah
data-data yang telah di olah menjadi bentuk yang bermakna bagi penerima dan
berguna bagi pembuatan keputusan-keputusan, sekarang dan yang akan datang.
Semua kegiatan memang memerlukan
data, serta sebaliknya setiap pekerjaan juga akan menghasikan data.
Dikatakan bahwa data adalah
fakta-fakta kegiatan organisasi dengan unit-unitnya. Untuk keperluan penulisan
data di kertas atau kartu dan pemasukan data ke kompuer, maka data dapat di
kelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Data Statis
Data statis adalah jenis data yang pada umumnya tidak berubah atau jaran
berubah, misalnya identitas nama (orang, organisasi, atau tempat), kode-kode
nomor (nomor: kartu penduduk, rekening, pegawai/kayawan, siswa/peserta didik,
asuransi, kartu kredit, nomor telepon, dan sebagainya), dan alamat.
b. Data Dinamis
Data dinamis adalah jenis data yang selalu berubah baik dalam frekuensi
waktu yan singkat (harian) atau agak lama (semesteran) dan lain-lain. Data
jenis ini sering mengalami peremajaan (updating) data. Contoh data tersebut
seperti data tabungan, data gaji, data kepangkatan, data nilai siswa, IPK
mahasiswa, dan sebagainya
Berdasarkan
sifatnya data di kelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan Jenis data dengan menggunakan hitugan bilangan,
misalnya 5 ekor, Rp 1000, satu juta, 25%, 10 digit dan sebagainya
b. Data
Kualitatif
Data kulaitatif meruapakan data yang tidak di hitung dengan hitungan
bilangan tetapi di ukur dengn kata-kata bernilai misalnya banyak, kecil,
sedikit, rendah, manis, cantik, mahal, tinggi, panjang, berat an sebagainya.
Berdasarkan sumbernya maka data
di elompokkan menjadi dua yaitu :
a. Data Internal
Data internal yaitu data yang berasal dari organisasi itu sendiri yaitu
organisasi pusat dan cabang-cabangnya.
b. Data
eksternal
Data eksternal yaitu data yang berasal dari sumber-sumber yang berada di
luar organisasi itu sendiri.
Sebagaimana telah di jelaskan di
atas bahwa sumber-sumber data itu ialah di dalam organisasi dan di lingkungan
organisasi, secara visual di gambarkan sebagai bahan (Johnson, 1973, h. 111
dengan penyesuaian). Pada bagan ini
nampak bahwa data dari dalam bersumber pada empat tingkatan yaitu pada manajer
tertinggi, pada para manajer madya, pada para manajaer terdepan dan padapara
bawahan. Data itu berlalu lalang pada ke empat tingkatan itu. Sedangkan data
dari luar dapat pula masuk ke dalam organisasi itu atau mempengaruhinya melalui
keempat tingkata tadi. Semua jenis data ini harus diambil oleh para pengumpul
data.
Berdasarkan isinya maka
baik data iternal maupun data eksternal dapat dibagi menjadi empat kelompok
yaitu : (a) Catatan kegiatan, (b) Hasil penelitian, (c) Data lingkungan, (d)
Data peraturan.
Pengelompokan tersebut apat di
lustrasikan sebagaimana gambar berikut :
Berguna atau
tidaknya suatu informasi tergantuk pada beberapa hal, seperti yang di kemukakan
oleh George R. Terry yang di kutip oleh Moekija (1991:7) yaitu :
a.
Tujuan si penerima
Apabila informasi itu tujuannya untuk memeri bantuan maka informasi itu
harus membantu si penerima dalam apa yang di usahakan untuk memperolehnya
b.
Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus
dipertahankan
c.
Waktu
Apakah informasi itu masih up to date?
d.
Ruang dan tempat
Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau temoat yang tepat
e.
Bentuk
Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif? Apakah informasi itu
menunjukkan hubungan-hubungan yang di perlukan, kecenderungan, dan
bidang-bidang yang memerlukn perhatian manajemen? Dan apakah informasi itu
menekankan situasi-situasi yang ada hubungannya.
f.
Semantik
·
Apakah hubungan kata-kata dan arti yang
diinginkan cukup jelas?
·
Apakah ada kemungkinan salah tafsir
·
Jelaslah bahwa agar informs itu menjadi berguna
harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat dan dalam
bentuk yang tepat pula.
C.
Pengolahan Sistem Manajemen
Manajemen yang secara umum
artinya pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta (objective) atau
tujuan-tujuan tertentu dalam Manajemen Sistem Informasi, Atmosudirdjo
(1986:158). Sedangkan menurut Siagian (1989:5) Manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk
memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui
kegiatan-kegiatan orang lain. Menurut Terry dalam Manullang (2005:1)
manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain. Jadi dapat disimpulkan manajemen adalah
suatu pengendalian dan pengawasan kegiatan/aktivitas orang atau kelompok
orang dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen memiliki tugas untuk
melaksanakan semua kegiatan yang dibebankan organisasi kepadanya. Dengan
demikian terjadilah pembagian tugas oleh pemimpin kepada bawahannya untuk
mencapai tujuan organisasi.
1. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Ada dua pihak yang terlibat
langsung dalam mengembangkan sistem informasi untuk manajemen suatu organisasi
yaitu analisis sistem dan manajer. Adapun langkah yang ditempuh untuk
mengembangkan sistem informasi meliputi:
·
Studi fisibilitas
·
Menentukan persyaratan sistem
·
Merancang dan menerapkan sistem
·
Perubahan keorganisasian
·
Pengetesan solusi
· Konservasi
· Manajemen proyek
2. Proses Pengelolaan Data Dalam Sistem Informasi Manajemen
Proses kerja Sistem Informasi
Manajemen merupakan suatu alur proses yang kontinu dari mulai perencanaan sampai dengan umpan balik. Moekijat (1991:41) mengemukakan bahwa: untuk
menentukan jaringan yang efektif bagi suatu Sistem Informasi Manajemen
telah disarankan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
·
Data atu informasi apakah yang dibutuhkan?
·
Bilamana data atu informasi apakah yang
dibutuhkan?
·
Siapa yang membutuhkan?
·
Dimana data atau informasi dibutuhkan?
·
Berapa biaya data atau informasi itu?
Pembahasan secara teoritis
tentang pemrosesan data, yang meliputi:
a. Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan
data adalah sebagai berikut:
1.
Melalui pengamatan secara langsung
2. Melalui Wawancara
3. Melalui perkiraan koresponden
4.
Melalui daftar pertanyaan
b. Pengolahan
Data
Pengolahan data adalah suatu
proses kegiatan pikiran dengan bantuan tangan atau suatu peralatan dengan
mengikuti serangkaian langkah – langkah perumusan atau pola tertentu, untuk
mengubah data tertentu menjadi berbentuk, tersusun, sifat atau isinya lebih
berguna.
Aktivitas-aktivitas dalam
pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1) Capturing, yaitu pencatatan data dari
suatu peristiwa dalam suatu bentuk, yaitu formuli-formulir kepegawaian,
pesanan-pesanan pembelian.
2) Verifying, yaitu pemeriksaan,
pengecekkan atau pengesahan data untuk menjamin agar data tersebut dapat
diperoleh dan dicatat secara cermat
3) Classivying, yaitu menetapkan
unsur-unsur data dalam kategori-kategori khusus yang memberikan arti bagi
sipamakai
4) Penyortiran, yaitu menetapkan
unsure-unsur data dalam suatu rangakai urutan khusus atau rangkaian yang
telah ditentukan sebelumnya.
5) Summairizing, yaitu menggabungkan
unsure-unsur data dalam salah satu dari dua cara, misalkan cara matematika atau
logika
6) Calculating, yaitu penanganan data
secara ilmu hitung atau logika.
7) Storing, yaitu menempatkan data ke
dalam suatu media penyimpanan, dimana data dapat dipelihara untuk pemasukan dan
pengambilan kembali apabila dibutuhkan.
8) Retrieving, yaitu pencarian samapi
ketemu dan mendapatkan tambahan bagi unsur-unsur data khusus dari media dimana
data-data tersebut disimpan
9) Reproduksi, yaitu memperbanyak data
dari seuatu media ke media lain
10) Disseminating-communicating,
yaitu penyebaran dan pemindahan data dari suatu tempat ke tempat lain.
c. Penyimpanan Data
Tujuan penyimpanan data adalah :
1. Sewaktu-waktu
diperlukan bagi pemecahan persoalan dapat dengan mudah diambil
2. Menjaga dan
memelihara fisik arsip atau dokjumen agar terlindung dari kemungkinan rusak
atau hilang
d. Pengeluaran
Data
Yang dimaksud pengeluaran data adalah memindahkan data dari bagian SIM ke
bagian yang membutuhkan terutama pada pembuatan kebijakan.Data informasi yang
dikeluarkan, disesuaikan dengan kebutuhan, pengeluaran data ini adalah bukan
hanya pengeluaran dari computer atau dari alat – alat pengolahan data atau
informasi, tetapi dari bagian pengelolaan Sistem Informasi Manajemen data dan
informasi pada bagian lain atau pada pembuat kebijakan.
0 komentar:
Posting Komentar