BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Untuk mengoperasikan sebuah organisasi yang kompleks (besar dan rumit)
dengan efisien dan efektif, manajemen membutuhkan informasi terinci tentang
operasi perusahaan. Seperti berapa jumlah bahan yang harus disediakan, darimana
bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan yang terpakai, berapa karyawan yang
layak diperkerjakan dll.
Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajemen apabila manajemen
memperoleh informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya.
Artinya manajemen harus memperoleh informasi tentang masukan dan keluaran
operasi atau perusahaan untuk dasar operasinya. Tanpa informasi tentang masukan
dan keluaran, maka tidak mungkin manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan system informasi yang memadai.
Yaitu system informasi untuk perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan. System informasi yang berhubungan dengan masalah
akuntansi atau keuangan merupakan tugas dan tanggung jawab dari akuntan
manajemen, dan system informasi yang berhubungan dengan akuntansi tersebut
disebut Akuntansi Manajemen.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Akuntansi Manajemen?
2.
Apa perbedaan Akuntansi Manajemen dengan
Akuntansi Keuangan?
3.
Bagaimana hubungan antara Akuntansi
Manajemen, Akuntansi Keuangan dan
Akuntansi Biaya?
4.
Apa manfaat Akuntansi Manajemen terhadap
Manajemen?
5.
Apa Peran Akuntansi
Manajemen?
6.
Apa Kode Etika dalam Praktik Akuntansi
Manajemen?
C. TUJUAN
Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen tentang Ruang
Lingkup Akuntansi Manajemen. Selain itu, juga untuk memberikan wawasan kepada
para pembaca tentang pengertian
Akuntansi Manajemen,
perbedaan Akuntansi Manajemen, Akuntansi Keuangan dan hubungan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi
Keuangan dan akuntansi
biaya serta manfaat akuntansi manajemen terhadap manajemen.
BAB II
PEMABAHASAN
A.
Pengertian
Akuntansi Manajemen
Akuntansi
adalah informasi keuangan yang di catat, digolongkan,
di analisis, dan di laporkan kepada yang berkepentingan. Menajemen merupakan
kelompok yang mengelola organisasi atau sekelompok orang yang saling
bekerjasama dan mempunyai tujuan yang sama.
Akuntansi manajemen menurut beberapa ahli
yaitu Charles T. Homgren (1993, hal.4) definisi akuntansi
manajemen diartikan sebagai berikut : "Akuntansi manajemen (Management Accounting)
adalah proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan,
penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu masing-masing
eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi".
Menurut
Wikipedia, Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem
akuntansi yang berkaitan dengan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer
atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada
manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan
lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
Pengertian akuntansi manajemen Abdul
Halim dan Bambang Supomo
(2001: 3), ” Akuntansi Manajemen adalah suatu kegiatan ( proses) yang
menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan
ekonomi dalam melaksanakan fungsi manajemen”.
Menurut
Hariadi (2002:3) : Akuntansi
manajemen merupakan identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis,
pencatatan, interpretasi, dan pelaporan kejadian-kejadian ekonomi suatu badan
usaha yang dmaksudkan agar manajemen dapat menjalankan fungsi perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan.
Dari
beberapa definisi diatas dapat diartikan bahwa akuntansi menajemen adalah
pemanfaatan data – data dan informasi akuntansi yang di gunakan sebagai alat
bantu manajemen untuk menjalakan fungsinya yaitu fungsi perencanaan,
pengarahan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan.
B. Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan
Akuntansi Keuangan
Sebagai
salah satu sistem pengolahan informasi keuangan, akuntansi dapat dibagi menjadi
dua tipe yaitu: akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen.
Akuntansi Keuangan
1. Bagian dari akuntansi yang mengolah dan
memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan mengenai
posisi keuangan dan hasil operasi bisnis.
2.
Pengembangan dan pemakaian informasi
akuntansi yang menggambarkan posisi keuangan yang sesungguhnya dan hasil
operasi perusahaan.
3.
Akuntansi keuangan berhubungan dengan
penyiapan laporan keuangan untuk pengguna eksternal, seperti kreditur,investor
dan pemasok.
4.
Laporan keuangan meliputi : neraca,laporan
laba-rugi dan laporan perubahan posisi keuangan.
Akuntansi Manajemen
1.
Bagian dari akuntansi yang mengolah dan
memberikan informasi kepada manajer dalam suatu organisasi, membantu dalam
perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan.
2.
Mengembangkan dan menginterpretasikan
informasi akuntansi tertentu sesuai dengan kebutuhan manajemen perusahaan. Atau
proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa, persiapan, interpretasi
dan pemberitahuan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen untuk
menyusun perencanaan, melakukan evaluasi dan kontrol dalam suatu organisasi.
3.
Akuntansi yang berkaitan dengan penyediaan
informasi bagi para manajer internal yang ditugasi mengarahkan, merencanakan,
mengendalikan operasi dan pengambilan keputusan-keputusan manajemen.
Perbedaan
antara kedua tipe informasi akuntansi ini
secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut:
Keterangan
|
Akuntansi
Keuangan
|
Akuntansi
Manajemen
|
Audience
|
Melapor kepada pihak-pihak eksternal organisasi (
pemilik, kreditur, otoritas pajak, regulator)
|
Melapor kepada
manajemen di dalam organisasi untuk (perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan)
|
Tujuan
|
Melaporkan kinerja masa lalu
pada pihak eksternal
|
Menekankan pada pengambilan keputusan
yang memengaruhi masa depan.
|
Waktu
|
Terlambat, historis
|
Saat ini, orientasi masa
yang akan datang.
|
Tipe
Informasi
|
Hanya mengukur keuangan.
|
Keuangan dan operasional dan
pengukuran fisik proses, teknologi, supplier, pelanggan dan kompetitor
|
Batasan
|
Regulasi, dikendalikan oleh
aturan-aturan standar keuangan GAAP dan IFRS
|
Tidak ada regulasi, system
dan informasi ditentukan oleh manajemen untuk mempertemukan kebutuhan
stratejik dan operasional
|
Sifat
informasi
|
Menekankan pada data yang objektif, dapat di
audit, reliable, konsisten, dan tepat
|
Lebih subjektif dengan
pertimbangan valid, relevan dan akurat
|
Cakupan
|
Laporan organisasi keseluruhan
|
Memberitahukan keputusan dan tindakan
|
Sifat
|
Bersifat wajib untuk pelaporan eksternal
|
Tidak bersifat wajib
|
Selain memiliki perbedaan
antara akuntansi keuangan dan manajemen
juga memiliki persamaan yaitu :
1. Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik dalam
akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran yang
relevan dalam akuntansi manajemen.
2.
Sama-sama menggunakan
informasi operasi yang sama.(Hariadi, Bambang, Akuntansi Manajemen
2002)
Akuntansi manajerial
membantu manajer dalam melakukan 3 aktivitas penting, yaitu perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan.
1. Perencanaan
(planning) adalah formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir
tertentu. Oleh sebab itu, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan
identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
2.
Pengendalian (control) yaitu kegiatan memonitor pelaksanaan rencana dan
tindakan korektif sesuai kebutuhan untuk memastikan rencana tersebut berjalan
sebagaimana seharusnya. Pengendalian
biasanya dicapai dengan menggunakan suatu umpan balik (feedback). Umpan
balik adalah informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki
langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana telah
dilaksanakan dengan baik ataupun dimodifikasi sesuai dengan perubahan
kondisi.
3.
Pengambilan Keputusan (decision
making) adalah proses pemilihan dan
penentuan tindakan di antara berbagai alternatif.
Fungsi manajerial pengambilan keputusan ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer tidak dapat membuat rencana tanpa
pengambilan keputusan. Manajer harus memilih satu di antara beberapa tujuan dan
metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Keputusan dapat ditingkatkan
kualitasnya jika informasi alternatif-alternatif dikumpulkan dan disajikan
kepada para manajer. Salah satu peran utama sistem informasi akuntansi
manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan proses pengambilan
keputusan.
C.
Hubungan antara Akuntansi Manajemen,
Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Biaya
Secara garis besar ilmu akuntansi
dibagi menjadi dua bagian yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
Akuntansi keuangan beorientasi pada penyajian laporan keuangan untuk pihak-
pihak di luar perusahaan dan sebaliknya akuntansi manajemen berorientasi pada
laporan untuk pihak-pihak di internal mannajemen. Dalam organisasi perusahaan,
akuntan manajemen mempunyai posisi staf, artinya akuntan manajemen tidak secara
langsung berfungsi di dalam bidang operasi untuk mencapai sasaran atau tujuan
perusahaan.
Jadi akuntansi manajemen pada
dasarnya merupakan bagian pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yaitu
perencanaan, pengarahan, pengawasan, dan pengambilan keputusan, agar
manajemen dapat lebih mudah meenjalankan fungsinya yang berhubungan dengan
keuangan. Selain itu akuntansi manajemen juga bertanggungjawab terhadap tugas
seperti perencanaan anggaran, bagian pelaporan, bagian studi khusus, bagian
pengumpulan informasi, informasi keuangan, dan informasi kuantitatif lainya
serta bagian- bagian lain yang menunjang.
Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan adalah bagian
dari akuntansi manajemen yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk
pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah.
Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan
akuntansi (Aktiva = Kewajiban = Modal). Akuntansi keuangan berhubungan dengan
masalah pencatatan transakasi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan
berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang
disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk
menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban
keuangan terhadap para pemegang saham.
Hal penting dari akuntansi keuangan
adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan yang merupakan aturan-aturan yang
harus digunakan dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk
kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan
keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka
menggunakan acuan yang sama.
Hubungan akuntansi manajemen dengan
akuntansi keuangan disebut akuntansi eksternal. Akuntansi keuangan bersifat
masukan dan aturan serta konvensi yang mengatur berbagai proses didefinisikan
oleh Securities Exchange Commision dan Finnancial Accounting Standart Board di
Indonesia dikenal dengan Badan pengawas pasar modal dan ikatan akuntansi.
Tujuanya adalah penyusunan laporan eksternal bagi investor, kreditor,
lembaga pemerintah dan pengguna eksternal lainya. Informasi ini digunakan untuk
keperluan seperti keputusan investasi, evaluasi, pemonitoran, dan ukuran-ukuran
peraturan.
Akuntansi Biaya
akuntansi
biaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu
proses pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis
serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Akuntansi biaya merupakan bagian yang integral dengan
financial accounting. Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang
merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara
sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Biaya
berbeda dengan beban, biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk
memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban adalah expired cost yaitu
pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untk merealisasi hasil, beban ini
dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada
hubungannya dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada
hubunganya dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolonkan sebagai cost
ataupun expense tetapi digolongkan sebagai loss.
Hubungan
antara Akuntansi Manajemen, Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Biaya
Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi
keuangan untuk pihak manajemen. Jenis informasi yang diperlukan pasti berbeda
dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Manajemen dalam hal ini terdiri
dari top manajemen, middle manajemen dan lower manajemen. Umumnya informasi
yang dihasilkan bersifat mendalam dan tidak dipublikasikan kepada pihak luar antara
akuntasi keuangan dan akuntansi menajemen memiliki persamaan, yaitu :
- Baik akuntansi keuangan maupun akuntansi manejemen merupakan pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan.
- Akuntansi keuangan dan akuntansi menajemen juga berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan akuntasi biaya mempunyai tujuan untuk menghitung biaya produksi
dalam rangka menetapkan harga pokok produk baik yang dibuat secara pesanan
ataupun massal dan menyusun laporan biaya guna memenuhi kepentingan manjemen.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa akuntasi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen karena akuntansi biaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar dan pihak dalam perusahaan, bukan berdiri sendiri diantara akuntansi biaya dan akuntansi manajemen. Kalau digambarkan dalam diagram venn, maka antara akuntansi biaya, akuntasi manajemen dan akuntasi keuangan, maka dapat digambarkan sebagai berikut :
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa akuntasi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen karena akuntansi biaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar dan pihak dalam perusahaan, bukan berdiri sendiri diantara akuntansi biaya dan akuntansi manajemen. Kalau digambarkan dalam diagram venn, maka antara akuntansi biaya, akuntasi manajemen dan akuntasi keuangan, maka dapat digambarkan sebagai berikut :
D. Manfaat Akuntansi Manajemen Terhadap
Manajemen
Informasi yang
digunakan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan adalah informasi
akuntansi manajemen dan merupakan informasi yang utama yang dimiliki
perusahaan. Informasi akuntansi manajemen terutama digunakan oleh pimpinan
perusahaan di dalam menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen khususnya fungi
perencanaan dan pengawasan.
Akuntansi
manajemen tiga tipe: informasi akuntansi penuh (full accounting information),
informasi akuntansi diferensial (differential accounting information),
dan informasi akuntansi pertanggungjawaban (resposibility accounting
information). Ketiga informasi akuntansi manajemen tersebut dapat meliputi
aktiva, pendapatan, dan atau biaya. Informasi akuntansi manajemen menyangkut
informasi masa lalu dan informasi masa yang akan datang, tergantung untuk apa
informasi itu disajikan.
1. Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting
Information)
Pembahasan
Informasi Akuntansi Penuh selalu bersangkutan dengan objek informasi (information
objective). Objek informasi dapat berupa produk, keluarga produk,
aktivitas, departemen atau perusahaan secara keseluruhan. Informasi akuntansi
penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh, atau seluruh
sumber yang dikorbankan suatu objek informasi.
Manfaat
Informasi Akuntansi Penuh:
a. Pelaporan keuangan
Pelaporan
keuangan dibagi menjadi dua: pelaporan keuangan kepada pihak luar dan pelaporan
keuangan kepada pihak puncak. Pelaporan keuangan kepada pihak luar terikat pada
prinsip akuntansi yang lazim. Pelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi
penuh yang berupa informasi masa lalu.
b. Analisis kemampuan menghasilkan laba (profitability analisys).
Analisis
kemampuan menghasilkan laba dapat diterapkan dalam berbagai objek informasi:
produk, keluarga produk (produk line), aktivitas atau unit organisasi.
Analisis kemampuan menghasilkan laba ditujukan untuk mendeteksi penyebab
timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu objek informasi dalam
periode akuntansi tertentu.
c. Mengetahui informasi atas besarnya biaya yang telah dikeluarkan untuk
sesuatu.
Manajemen
secara rutin memerlukan informasi biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan
untuk suatu objek biaya seperti produk, keluarga produk, jasa, aktivitas pusat
biaya, atau perusahaan secara keseluruhan. Pertanyaan “berapa biaya yang telah
dikeluarkan untuk sesuatu” dapat dijawab dengan menyajikan informasi biaya
penuh yang bersangkutan dengan objek biaya .
d. Penentuan harga jual normal.
Pada umumnya
biaya tidak menentukan harga jual produk atau jasa. Harga jual suatu produk
terbentuk di pasar sebagai interaksi antar jumlah permintaan dan penawar di
pasar. Namun manajemen puncak memerlukan informasi biaya penuh untuk
memperhitungkan konsekuensi laba dari setiap alternatif harga jual yang
terbentuk di pasar. Oleh karena itu, dalam keadaan normal manajemen puncak
harus memperoleh jaminan bahwa harga jual produk atau jasa yang dijual di pasar
dapat menutup biaya penuh untuk menghaasilkan laba wajar.
e. Penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan Pemerintah.
Produk dan jasa
yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masayarakat luas seperti
listrik, air, telepon dan telegram, dan pos diatur dengan peraturan pemerintah.
Harga jual produk dan jasa tersebut ditentukan berdasarkan biaya penuh masa
yang akan datang ditambah dengan laba yang diharapkan. Informasi akuntansi
penuh yang bermanfaat untuk menentukan harga jual produk atau jasa yang diatur
dengan peraturan pemerintah terdiri dari biaya penuh masa yang akan datang yang
akan dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa dan aktiva penuh yang akan
digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut.
f. Penentuan harga jual dalam cost-type contract.
Cost-type
contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju untuk
membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya biaya yang
sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung
sebesar presentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut. Dalam Cost-type
contract biaya penuh masa lalu dipakai sebagai dasar penentuan harga jual.
g. Penyusunan program.
Penyusunan
program adalah proses pengambilan keputusan mengenai program-program yang akan
dilaksanakan oleh organisasi dan penaksiran jumlah sumber daya yang akan
dialokasikan kepada setiap program tersebut. Program adalah kegiatan pokok yang
telah diputuskan oleh organisasi untuk dilaksanakan dalam jangka panjang
sebagai pelaksanaan strateginya. Dalam perusahaan yang tujuannya mencari laba, tiap-tiap
produk utama merupakan suatu program. Selain itu dalam perusahaan tersebut
dapat dijumpai berbagai program, seperti program penelitian dan pengembagan
produk baru, program pelatihan karyawan, program hubungan masyarakat dan
program-program yang lainnya. Keputusan memilih berbagai program yang akan
dilaksanakan di masa yang akan datang dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan
dan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential
Accounting Information)
Informasi
Akuntansi Diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan atau
biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif
tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempuntai dua unsur pokok;
merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang
dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen
untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik
diantara alternatif yang tersedia. Karena pengambilan keputusan selalu
mengangkut masa depan, maka inforasi akuntansi yang relevan adalah informasi
masa yang akan datang pula. Oleh karena itu pada informasi akuntansi
diferensial ini selalu selalu bersangkutan dengan masa yang akan datang. Karena
pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan alternatif diantara berbagai
alternatif yang tersedia, maka iniformasi akuntansi yang bermanfaat adalah
informasi akuntansi yang berbeda di antara tiap-tiap alternatif yang akan
dipilih.
Manfaat Informasi
Akuntansi Diferensial:
a. Membuat keputusan untuk membeli atau membuat sendiri (make or buy
decision).
Keputusan
membeli atau membuat sendiri dihadapi manajemen terutama dalam perusahaan yang
produknya terdiri dari berbagai komponen dan yang memproduksi berbagai jenis
produk. Tidak selamanya komponen yang membentuk suatu produk harus diproduksi
sendiri oleh perusahaan, jika memang pemoasok luar dapat memasok komponen
tersebut dengan harga yang lebih murah dari pada membuat sendiri komponen
produk tersebut. Oleh karena itu, salah satu pemicu timbulnya pertimbangan
untuk membeli atau memproduksi sendiri adalah penawaran harga dari pemasok luar
untuk suatu komponen produk yang berada dibawah biaya produksi jika membuat
sendiri produk tersebut. Pertimbangan membeli atau membuat sendiri juga dapat
timbul sebagai adanya taksiran penghematan biaya jika suatu komponen yang
sebelumnya dibeli dari pemasok luar direncanakan akan dibuat sendiri oleh
perusahaan.
b. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk (sell or procces
further).
Adakalanya
manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tetentu pada kondisinya
sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi
nilai jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi akuntansi
diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan
biaya diferensial jika memproses lebih lanjut dipilih.
c. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan
usaha suatu bagian perusahaan (stop or continue product line).
Dalam
perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam produk atau yang memiliki
berbagai departemen penghasil laba, adakalanya manajemen puncak menghadapi
salah satu departemennya mengalami kerugian usaha yang diperkirakan akan
berlangsung terus. Dalam kondisi ini, mamajemen perlu mempertimbangkan
keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan kegiatan yang mengalami kerugian
tersebut.
d. Menerima atau menolak pesanan khusus (special order decision).
Pada umumnya
perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang mampu memenuhi permintaan
pasar tertinggi beberapa tahun yang akan datang. Jika perusahaan membangun
pabriknya dengan kapasitas yang hanya mampu memenuhi permintaan pasar sekarang,
hal ini akan berakibat dilakukannya ekspansi pabrik secara terus-menerus.
Dengan demikian, perusahaan memiliki kapasitas yang menganggur, ini mendorong
manajemen puncak untuk mempertimbangkan penetapan harga jual dibawah harga jual
normal.
3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility
Accounting Information)
Informasi
akuntansi pertanggungjawaban merupakan keluaran sistem akuntansi
pertanggungjawaban. Konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban telah
mengalami perkembangan, sejalan dengan metode pengendalian biaya yang digunakan
oleh perusahaan. Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban tradhisional,
informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan
dan atau biaya, yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas
pusat pertanggungjawaban tertentu. Dalam activity-based resposibility
accounting system, informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah informasi
aktiva, pendapatan, dan atau biaya yang dihubungkan dengan aktivitas penambah
dan bukan penambah nilai.
Manfaat
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban:
a. Sebagai dasar penyusunan anggaran
Proses
penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran dalam usaha
pencapaian sasaran perubahan. Dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan siapa
yang akan berperan dalam melaksanakan sebagian aktivitas pencapaian sasaran
perubahan dan ditetapkan pula sumber daya yang disediakan bagi pemegang peran
tersebut untuk melaksanakan perannya. Sumber daya yang disediakan untuk
memungkinkan manajer berperan dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan
tersebut diukur dengan satuan moneter standar yang berupa informasi akuntansi.
Oleh karena itu, penyusunan anggaran hanya mungkin dilakukan jika tersedia
informasi akuntansi pertanggungjawaban periode sebelumnya. Dalam proses
penyusunan anggaran, informasi akuntansi pertanggungjawaban berfungsi sebagai
alat pengirim pesan kepada manajer yang diberi peran dalam pencapaian sasaran
perusahaan.
b. Sebagai penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban
Informasi
akuntansi pertanggungjawaban merupaka informasi penting dalam proses
perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi tersebut
menekan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap
perencanaan dan realisasinya. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara
memberikan peran bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatanatau biaya
yang menjadi tanggungjawabnya. Dengan demikian informasi akuntansi
pertanggungjawaban mencerminkan skor yang dibuat oleh setiap manajer dalam
menggunakan berbagai suber daya untuk melaksanakan peran manajer tersebut dalam
mencapai sasaran perusahaan.
c. Sebagai pemotivasi manajer
Motivasi adalah
proses prakarsa dilakukannya tindakan secara tidak sadar dan bertujuan.
Pemotivasi adalah sesuatu yang digunakan untuk mendorong timbulnya prakarsa
seseorang untuk melakukan tindakan secara sadar dan bertujuan. Motivasi
seseorang untuk berusaha dipengaruhu oleh nilai penghargaan dan kemungkinan
usaha akan diberi penghargaan.
d. Memungkinkan pengelolaan aktivitas
Dalam
lingkungan manufaktur maju, manajemen dituntut untuk senantiasamelaksanakan
penyempurnaan aktivitas agar pelanggan terjamin tidak akan dengan biaya tak
bernilai tambah. Dengan demikian manajemen memerlukan identifikassumber daya
apa saja yang dikonsumsi aktivitas tersebut.
e. Memungkinkan pemantau efektivitas program pengelolaan aktivitas
Program
pengelolaan aktivitas memberi gambaran berapa penghematan biaya yang dapat
dicapai dalam waktu tertentu. Berdasarkan informasi penghematan biaya yang
dapat diperoleh dari program pengelolaan aktivitas, manajemen dapat merumuskan
keputusan strategik, seperti penentuan harga jual produk, pemilihan teknologi
menufaktur yang digunakan untuk menjadikan aktivitas penambah nilai lebih
efisien.
E. Peran Akuntansi
Manajemen
Peranan
akuntansi pada umumnya, dan manajemen pada khususnya sangat penting dalam
menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama bagi
pengambil keputusan, para manajer, dan profesional. Akuntansi manajemen
memiliki tanggung jawab dalam mediator konflik. Hal ini berarti bahwa akuntansi
manajemen dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan agar
sumber-sumber ekonomi yang dikuasainya atau kekayaan perusahaan dapat
dialokasikan dan di transformasikan secara lebih efektif serta efisien,
termasuk pula tanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai aspek-aspek
disfungsional yang ditimbulkan oleh konflik-konflik intra organisasi.
Sistem
akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakai
intern (para manajer dan profesional) untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen
tertentu sehingga mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Inti
dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang dideskripsikan
oleh aktivitas-aktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan,
analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi. Sistem informasi akuntansi
manajemen tidak terikat oleh kriteria formal apapun yang mendefinisikan sifat
dari proses, masukan, atau keluarannya sehingga kriterianya fleksibel dan
berdasarkan pada tujuan manajemen.
Dalam sebuah sistem informasi akuntansi manajemen,
masukan (input) berupa kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan. Di dalam proses (process) terjadi aktivitas pengumpulan, pengukuran, penyimpanan,
analisis, pelaporan dan pengelolaan data atau informasi. Setelah melalui
proses, maka menghasilkan keluaran (output)
berupa laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja
dan komunikasi pribadi. Hasil keluaran tersebut akan digunakan oleh pihak
intern dalam pengambilan keputusan. Penggunaan sistem informasi akuntansi
manajemen tidak hanya digunakan pada perusahaan manufaktur, tetapi juga
digunakan pada perusahaan perdagangan, jasa dan nirlaba.
Mulyadi (2001) mengemukakan bahwa terdapat dua garis besar peranan dari
akuntansi manajemen, antara lain :
1.
Peran akuntansi manajemen sebagai suatu
tipe akuntansi
Peran akuntansi manajemen sebagai
sistem pengolah informasi keuangan dalam perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat
perkembangan :
a)
Pencatat skor (score keeping)
Dalam pengelolaan perusahaan,
manajemen melakukan perencanaan aktivitas dan pengendalian pelaksanaan rencana
aktivitasnya. Akuntansi manajemen berperan dalam menyediakan informasi keuangan
bagi penyusun rencana aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar untuk
mengalokasikan sumber daya kepada berbagai aktivitas yang direncanakan.
Akuntansi manajemen juga berperan besar dalam menyajikan informasi umpan balik
kepada manajemen mengenai pelaksanaan rencana aktivitas yang telah disusun. Akuntansi
manajemen mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer yang
bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana yang
telah disusun. Untuk memenuhi fungsi sebagai pencatat skor bagi manajemen,
akuntansi manajemen harus memenuhi persyaratan : teliti, relevan, dan andal (reliable).
b)
Penarik perhatian manajemen (attention directing)
Sebagai penarik perhatian manajemen,
akuntansi menyajikan informasi penyimpangan pelaksanaan rencana yang memerlukan
perhatian manajemen, agar manajemen dapat merumuskan tindakan untuk mencegah
berlanjutnya penyimpangan yang terjadi. Tahap perkembangan ini hanya dapat
dicapai, jika akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang baik.
c)
Penyedia informasi untuk pemecah masalah
(problem solving)
Tahap perkembangan ini merupakan
akibat lebih lanjut dari status perkembangan yang sebelumnya telah dicapai,
yaitu sebagai pencatat skor dan sebagai penarik perhatian. Jika manajemen telah
mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen, maka mereka akan
selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan masalah yang
akan mereka lakukan.
2.
Peran akuntansi manajemen sebagai suatu
tipe informasi
Informasi merupakan suatu fakta, data, pengamatan,
persepsi, atau sesuatu yang lain, yang menambah pengetahuan. Informasi
diperlukan oleh manusia untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yang
mengandung ketidakpastian, dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif
tindakan diantara sekian banyak alternatif yang tersedia. Oleh karena itu,
pengambilan keputusan selalu berusaha mengumpulkan informasi untuk mengurangi
ketidakpastian yang dihadapinya dalam memilih alternatif tindakan tersebut.
Disamping uraian mengenai garis besar pentingnya
akuntansi manajemen dalam suatu proses bisnis diatas, peran akuntan manajemen
sebagai “pelaksana” sistem akuntansi manajemen juga tidak kalah penting, serta
merupakan peran pendukung dalam suatu organisasi. Mereka membantu orang-orang
yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan tujuan dasar organisasi (Hansen,
2009:20). Posisi yang bertanggungjawab langsung pada tujuan dasar organisasi
disebut sebagai posisi lini (line position) dan posisi yang sifatnya
mendukung dan tidak bertanggungjawab secara langsung terhadap tujuan dasar
organisasi disebut sebagai posisi staf
(staff position).
Akuntan manajemen bertanggung jawab mengidentifikasi,
mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan, menginterpretasikan, dan
mengkomunikasikan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan
dasar organisasi. Akuntan manajemen berfungsi sebagai anggota staf dari
organisasi dan bertanggung jawab menyediakan informasi.
Semua praktik akuntansi manajemen dikembangkan untuk
membantu manajer memaksimumkan laba. Secara tradisional, kinerja ekonomi
perusahaan menjadi pertimbangan utama. Oleh karenanya, manajer dan akuntan
manajemen seharusnya tidak terlalu berfokus pada laba yang akan mengakibatkan
mereka membangun suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah
memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi dengan
persyaratan bahwa laba dicapai dengan cara-cara yang legal dan etis, sesuai
dengan kode etik perusahaan atau standar etika tertentu. Efeknya, timbulah
beberapa sertifikasi khusus yang ditujukan bagi akuntan manajemen, antara lain
:
·
CMA
(Certificate in Management Accounting
) adalah sertifikasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan khusus para akuntan
manajemen. Salah satu tujuan CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi
disiplin ilmu yang diakui, profesional, dan terpisah dari profesi akuntan
publik.
·
CPA (Certificate
in Public Accounting ), utamanya ditujukkan bagi mereka yang berpraktik
sebagai akuntan publik tetapi banyak akuntan manajemen yang memilikinya karena
sertifikat ini sangat diakui .
·
CIA (Certificate
in Internal Auditing ) Adalah sertifikasi bagi auditor internal dan
didesain untuk memiliki kompetensi teknis yang memadai.
F. Etika
Profesional Akuntan Manajemen
Kebiasaaan beretika adalah sangat
penting dalam menjalankan perekonomian kita telah memicu berbagai perubahan
peraturan dan permintaan perundang-undangan baru. Dalam perekonomian yang baru,
digital, dan berbasis kepercayaan, kepentingan sangat dijunjung tinggi.
Kejujuran perusahaan, yang diwujudkan dalam merek dan reputasi, meningkatkan
kepercayaan pelanggan, karyawan dan investor. Pengalaman menunjukkan bahwa aset
semacam ini harus dibangun lama dan penuh pengorbanan, namun cepat dapat hilang
dalam sekejap, dan jika hilang, maka kehilangan segalanya. Akhirnya, untuk
kebaikan semua orang termasuk perusahaan pencetak laba adalah sangat penting
untuk menjalankan bisnis dalam kerangka etika yang membangun dan menjaga
kepercayaan.
Ikatan Akuntan Manajemen (Institute
of Management Accountant – IMA) di Amerika Serikat telah mengembangkan kode
etik yang disebut Standar Kode Etik untuk Praktisi Akuntan Manajemen dan
Manajemen Keuangan (Standards of Ethical Conduct for Practitioners of
Management Accounting and Financial Management).
Ada empat standar etika untuk akuntan manajemen yaitu:
1. Kompetensi
Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan
keahlian yang sepantasnya, mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan
membuat laporan yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat
dipercaya dan relevan.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk:
- Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
- Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku.
- Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan serta dapat diandalkan.
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak
mengungkapkan informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang
mengharuskan untuk melakukan hal tersebut.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk:
- Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum.
- Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.
- Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.
3. Integritas (Integrity)
Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”,
menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka
dalam menjunjung etika.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk:
- Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar dari potensi konflik.
- Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi kemampuan mereka dalam menjalankan tigas secara etis.
- Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat mempengaruhi tindakan mereka.
- Menahan diri dari aktivitas negati yang dapat menghalangi dalam pencapaian tujuan organisasi.
- Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang dapat menghalagi penilaian tanggung jawab kinerja dari suatu kegiatan.
- Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta yang menguntungkan dalam penilaian profesional.
- Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan profesi.
4. Objektivitas (Objectifity)
Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan
informasi secara wajar dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose)
semua informasi relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user
terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk:
- Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif.
- Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Akuntansi manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang
menitikberatkan permasalahannya pada organisasi serta informasi yang dibutuhkan
organisasi tersebut. Laporan dari bagian akuntansi dalam perusahaan dapat
membantu manajer mengambil keputusan dengan lebih bijak dan terarah, setelah
keputusan diambil biasanya bagian akuntansi akan menilai apakah keputusan itu
efektif dan efisien.
Atau dengan kata lain Akuntansi Manajemen dan Laporan Akuntansi
menyajikan informasi yang terutama ditujukan untuk member gambaran kondisi
financial dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dilain pihak para manajer harus
menentukan tujuan perusahan, menjabarkan tujuan tersebut, mengevaluasi dan
mengambil tindakan untuk pencapaian, sesudah itu mengendalikan apa yang telah
ditetapkan. Informasi akuntansi sangat membantu menjalankan fungsi manajer
tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Blok Akuntansi Biaya,
Hubungan Antara Ak.
Biaya, Keuangan, dan Manajemen,
http://akuntansibiaya.web.id/2010/01/hubungan-ak-biaya-keuangan-dan-manajemen/
(diakses tgl 5 Februari
2014)
Garrison H. Ray dkk. 2013. Managerial
Accounting ; Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.
Hansen, Don R. dan Marryanne M. Mowen. 2009. Managerial Accounting ; Akuntansi Manajerial.
Jakarta: Salemba Empat.
Kegunaan
Informasi Akuntansi Manajemen bagi Manajemen, http://sangsaga.blogspot.com/2009/06/kegunaan-informasi-akuntansi-manajemen.html
(diakses tgl 5 Februari 2014)
Media Bicara, Peran, Sejarah, Dan Tujuan Akuntansi Manajemen http://dinhamfeunnes.blogspot.com/2012/04/peran-sejarahdan-tujuan-akuntansi.html,
(diakses tgl 6 Februari 2014)
Sahabat Riswanto, Peranan,
Sejarah Dan Tujuan Akuntansi Manajemen http://sahabatriswanto.blogspot.com/2011/02/peranan-sejarah-dan-tujuan-akuntansi.html, (diakses tgl 6 Februari 2014)
0 komentar:
Posting Komentar