Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Selasa, 14 Oktober 2014

Akuntansi Manajemen



BAB I
PENDAHULUAN
 A.                Latar Belakang
Untuk mengoperasikan sebuah organisasi yang kompleks (besar dan rumit) dengan efisien dan efektif, manajemen membutuhkan informasi terinci tentang operasi perusahaan. Seperti berapa jumlah bahan yang harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan yang terpakai, berapa karyawan yang layak diperkerjakan dll.
Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajemen apabila manajemen memperoleh informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya. Artinya manajemen harus memperoleh informasi tentang masukan dan keluaran operasi atau perusahaan untuk dasar operasinya. Tanpa informasi tentang masukan dan keluaran, maka tidak mungkin manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan system informasi yang memadai. Yaitu system informasi untuk perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. System informasi yang berhubungan dengan masalah akuntansi atau keuangan merupakan tugas dan tanggung jawab dari akuntan manajemen, dan system informasi yang berhubungan dengan akuntansi tersebut disebut Akuntansi Manajemen.
B. Rumusan Masalah
1.       Apa pengertian Akuntansi Manajemen?
2.       Apa perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan?
3.       Bagaimana hubungan antara Akuntansi Manajemen,  Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya?
4.       Apa manfaat Akuntansi Manajemen terhadap Manajemen?
5.       Apa Peran Akuntansi Manajemen?
6.       Apa Kode Etika dalam Praktik Akuntansi Manajemen?
C.    TUJUAN
 Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen tentang Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen. Selain itu, juga untuk memberikan wawasan kepada para pembaca tentang pengertian Akuntansi Manajemen, perbedaan Akuntansi Manajemen, Akuntansi Keuangan dan hubungan  Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan dan akuntansi biaya serta manfaat akuntansi manajemen terhadap manajemen.
BAB  II
PEMABAHASAN
A.    Pengertian Akuntansi Manajemen
Akuntansi adalah informasi keuangan yang di catat, digolongkan, di analisis, dan di laporkan kepada yang berkepentingan. Menajemen merupakan kelompok yang mengelola organisasi atau sekelompok orang yang saling bekerjasama dan mempunyai tujuan yang sama.
Akuntansi manajemen menurut beberapa ahli yaitu Charles T. Homgren (1993, hal.4) definisi akuntansi manajemen diartikan sebagai berikut : "Akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi".
Menurut Wikipedia, Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
Pengertian akuntansi manajemen Abdul Halim dan Bambang Supomo (2001: 3), ” Akuntansi Manajemen adalah suatu kegiatan ( proses) yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam melaksanakan fungsi manajemen”.
Menurut Hariadi (2002:3) : Akuntansi manajemen merupakan identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, pencatatan, interpretasi, dan pelaporan kejadian-kejadian ekonomi suatu badan usaha yang dmaksudkan agar manajemen dapat menjalankan fungsi perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
Dari beberapa definisi diatas dapat diartikan bahwa akuntansi menajemen adalah pemanfaatan data – data dan informasi akuntansi yang di gunakan sebagai alat bantu manajemen untuk menjalakan fungsinya yaitu fungsi perencanaan, pengarahan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan.

B.    Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan
Sebagai salah satu sistem pengolahan informasi keuangan, akuntansi dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu: akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.   

Akuntansi Keuangan
1.      Bagian dari akuntansi yang mengolah dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan mengenai posisi keuangan dan hasil operasi bisnis.
2.      Pengembangan dan pemakaian informasi akuntansi yang menggambarkan posisi keuangan yang sesungguhnya dan hasil operasi perusahaan.
3.      Akuntansi keuangan berhubungan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pengguna eksternal, seperti kreditur,investor dan pemasok.
4.      Laporan keuangan meliputi : neraca,laporan laba-rugi dan laporan perubahan posisi keuangan.

Akuntansi Manajemen
1.       Bagian dari akuntansi yang mengolah dan memberikan informasi kepada manajer dalam suatu organisasi, membantu dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan.
2.       Mengembangkan dan menginterpretasikan informasi akuntansi tertentu sesuai dengan kebutuhan manajemen perusahaan. Atau proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa, persiapan, interpretasi dan pemberitahuan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen untuk menyusun perencanaan, melakukan evaluasi dan kontrol dalam suatu organisasi.
3.       Akuntansi yang berkaitan dengan penyediaan informasi bagi para manajer internal yang ditugasi mengarahkan, merencanakan, mengendalikan operasi dan pengambilan keputusan-keputusan manajemen.


Perbedaan antara kedua tipe informasi akuntansi ini secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut:
          Keterangan
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen
Audience
Melapor kepada pihak-pihak eksternal organisasi ( pemilik, kreditur, otoritas pajak, regulator)
Melapor kepada  manajemen di dalam organisasi untuk (perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan)
Tujuan
Melaporkan kinerja masa lalu pada pihak eksternal
Menekankan  pada pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan.
Waktu
Terlambat, historis
Saat ini, orientasi masa yang akan datang.
Tipe Informasi
Hanya mengukur keuangan.
Keuangan dan operasional dan pengukuran fisik proses, teknologi, supplier, pelanggan dan kompetitor
Batasan
Regulasi, dikendalikan oleh aturan-aturan standar keuangan GAAP dan IFRS
Tidak ada regulasi, system dan informasi ditentukan oleh manajemen untuk mempertemukan kebutuhan stratejik dan operasional
Sifat informasi
Menekankan pada data yang objektif, dapat di audit, reliable, konsisten, dan tepat
Lebih subjektif dengan pertimbangan valid, relevan dan akurat
Cakupan
Laporan organisasi keseluruhan
Memberitahukan keputusan  dan tindakan
Sifat
Bersifat wajib untuk pelaporan eksternal
Tidak bersifat wajib
Selain memiliki perbedaan antara akuntansi keuangan dan manajemen  juga memiliki persamaan yaitu :
1.      Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen.
2.      Sama-sama menggunakan informasi operasi yang sama.(Hariadi, Bambang, Akuntansi Manajemen 2002)

Akuntansi  manajerial  membantu manajer dalam melakukan 3 aktivitas penting, yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
1.       Perencanaan (planning) adalah formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Oleh sebab itu, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
2.      Pengendalian (control)  yaitu kegiatan memonitor pelaksanaan rencana dan tindakan korektif sesuai kebutuhan untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana seharusnya.  Pengendalian biasanya dicapai dengan menggunakan suatu umpan balik (feedback). Umpan balik adalah informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana telah dilaksanakan dengan baik ataupun dimodifikasi sesuai dengan perubahan kondisi. 
3.      Pengambilan Keputusan (decision making) adalah proses pemilihan dan penentuan tindakan di antara berbagai alternatif. Fungsi manajerial pengambilan keputusan ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer tidak dapat membuat rencana tanpa pengambilan keputusan. Manajer harus memilih satu di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Keputusan dapat ditingkatkan kualitasnya jika informasi alternatif-alternatif dikumpulkan dan disajikan kepada para manajer. Salah satu peran utama sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan proses pengambilan keputusan.
C.    Hubungan antara Akuntansi Manajemen, Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Biaya
Secara garis besar ilmu akuntansi dibagi menjadi dua bagian yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan beorientasi pada penyajian laporan keuangan untuk pihak- pihak di luar perusahaan dan sebaliknya akuntansi manajemen berorientasi pada laporan untuk pihak-pihak di internal mannajemen. Dalam organisasi perusahaan, akuntan manajemen mempunyai posisi staf, artinya akuntan manajemen tidak secara langsung berfungsi di dalam bidang operasi untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan.

Jadi akuntansi manajemen pada dasarnya merupakan bagian pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengarahan, pengawasan,  dan pengambilan keputusan, agar manajemen dapat lebih mudah meenjalankan fungsinya yang berhubungan dengan keuangan. Selain itu akuntansi manajemen juga bertanggungjawab terhadap tugas seperti perencanaan anggaran, bagian pelaporan, bagian studi khusus, bagian pengumpulan informasi, informasi keuangan, dan informasi kuantitatif lainya serta bagian- bagian lain yang menunjang.

Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi manajemen yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama  yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban = Modal). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transakasi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham.
Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama.
Hubungan akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan disebut akuntansi eksternal. Akuntansi keuangan bersifat masukan dan aturan serta konvensi yang mengatur berbagai proses didefinisikan oleh Securities Exchange Commision dan Finnancial Accounting Standart Board di Indonesia dikenal dengan Badan pengawas pasar modal dan ikatan akuntansi. Tujuanya  adalah penyusunan laporan eksternal bagi investor, kreditor, lembaga pemerintah dan pengguna eksternal lainya. Informasi ini digunakan untuk keperluan seperti keputusan investasi, evaluasi, pemonitoran, dan ukuran-ukuran peraturan.

Akuntansi Biaya                                                                                                                         
akuntansi biaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Akuntansi biaya merupakan bagian yang integral dengan financial accounting. Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Biaya berbeda dengan beban, biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban adalah expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untk merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada hubungannya dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada hubunganya dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolonkan sebagai cost ataupun expense tetapi digolongkan sebagai loss.
Hubungan antara Akuntansi Manajemen, Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Biaya
Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi keuangan untuk pihak manajemen. Jenis informasi yang diperlukan pasti berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Manajemen dalam hal ini terdiri dari top manajemen, middle manajemen dan lower manajemen. Umumnya informasi yang dihasilkan bersifat mendalam dan tidak dipublikasikan kepada pihak luar antara akuntasi keuangan dan akuntansi menajemen memiliki persamaan, yaitu :
  1. Baik akuntansi keuangan maupun akuntansi manejemen merupakan pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan.
  2. Akuntansi keuangan dan akuntansi menajemen juga berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan akuntasi biaya mempunyai tujuan untuk menghitung biaya produksi dalam rangka menetapkan harga pokok produk baik yang dibuat secara pesanan ataupun massal dan menyusun laporan biaya guna memenuhi kepentingan manjemen.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa akuntasi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen karena akuntansi biaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar dan pihak dalam perusahaan, bukan berdiri sendiri diantara akuntansi biaya dan akuntansi manajemen. Kalau digambarkan dalam diagram venn, maka antara akuntansi biaya, akuntasi manajemen dan akuntasi keuangan, maka dapat
digambarkan sebagai berikut :




D.    Manfaat Akuntansi Manajemen Terhadap Manajemen
Informasi yang digunakan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan adalah informasi akuntansi manajemen dan merupakan informasi yang utama yang dimiliki perusahaan. Informasi akuntansi manajemen terutama digunakan oleh pimpinan perusahaan di dalam menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen khususnya fungi perencanaan dan pengawasan.
Akuntansi manajemen tiga tipe: informasi akuntansi penuh (full accounting information), informasi akuntansi diferensial (differential accounting information), dan informasi akuntansi pertanggungjawaban (resposibility accounting information). Ketiga informasi akuntansi manajemen tersebut dapat meliputi aktiva, pendapatan, dan atau biaya. Informasi akuntansi manajemen menyangkut informasi masa lalu dan informasi masa yang akan datang, tergantung untuk apa informasi itu disajikan.
1. Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information)
Pembahasan Informasi Akuntansi Penuh selalu bersangkutan dengan objek informasi (information objective). Objek informasi dapat berupa produk, keluarga produk, aktivitas, departemen atau perusahaan secara keseluruhan. Informasi akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh, atau seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek informasi.

Manfaat Informasi Akuntansi Penuh:
a. Pelaporan keuangan
Pelaporan keuangan dibagi menjadi dua: pelaporan keuangan kepada pihak luar dan pelaporan keuangan kepada pihak puncak. Pelaporan keuangan kepada pihak luar terikat pada prinsip akuntansi yang lazim. Pelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu.
b. Analisis kemampuan menghasilkan laba (profitability analisys).
Analisis kemampuan menghasilkan laba dapat diterapkan dalam berbagai objek informasi: produk, keluarga produk (produk line), aktivitas atau unit organisasi. Analisis kemampuan menghasilkan laba ditujukan untuk mendeteksi penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu objek informasi dalam periode akuntansi tertentu.
c. Mengetahui informasi atas besarnya biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu.
Manajemen secara rutin memerlukan informasi biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk suatu objek biaya seperti produk, keluarga produk, jasa, aktivitas pusat biaya, atau perusahaan secara keseluruhan. Pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu” dapat dijawab dengan menyajikan informasi biaya penuh yang bersangkutan dengan objek biaya .
d. Penentuan harga jual normal.
Pada umumnya biaya tidak menentukan harga jual produk atau jasa. Harga jual suatu produk terbentuk di pasar sebagai interaksi antar jumlah permintaan dan penawar di pasar. Namun manajemen puncak memerlukan informasi biaya penuh untuk memperhitungkan konsekuensi laba dari setiap alternatif harga jual yang terbentuk di pasar. Oleh karena itu, dalam keadaan normal manajemen puncak harus memperoleh jaminan bahwa harga jual produk atau jasa yang dijual di pasar dapat menutup biaya penuh untuk menghaasilkan laba wajar.

e. Penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan Pemerintah.
Produk dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masayarakat luas seperti listrik, air, telepon dan telegram, dan pos diatur dengan peraturan pemerintah. Harga jual produk dan jasa tersebut ditentukan berdasarkan biaya penuh masa yang akan datang ditambah dengan laba yang diharapkan. Informasi akuntansi penuh yang bermanfaat untuk menentukan harga jual produk atau jasa yang diatur dengan peraturan pemerintah terdiri dari biaya penuh masa yang akan datang yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa dan aktiva penuh yang akan digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut.
f. Penentuan harga jual dalam cost-type contract.
Cost-type contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar presentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut. Dalam Cost-type contract biaya penuh masa lalu dipakai sebagai dasar penentuan harga jual.
g. Penyusunan program.
Penyusunan program adalah proses pengambilan keputusan mengenai program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan penaksiran jumlah sumber daya yang akan dialokasikan kepada setiap program tersebut. Program adalah kegiatan pokok yang telah diputuskan oleh organisasi untuk dilaksanakan dalam jangka panjang sebagai pelaksanaan strateginya. Dalam perusahaan yang tujuannya mencari laba, tiap-tiap produk utama merupakan suatu program. Selain itu dalam perusahaan tersebut dapat dijumpai berbagai program, seperti program penelitian dan pengembagan produk baru, program pelatihan karyawan, program hubungan masyarakat dan program-program yang lainnya. Keputusan memilih berbagai program yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information)
Informasi Akuntansi Diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempuntai dua unsur pokok; merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia. Karena pengambilan keputusan selalu mengangkut masa depan, maka inforasi akuntansi yang relevan adalah informasi masa yang akan datang pula. Oleh karena itu pada informasi akuntansi diferensial ini selalu selalu bersangkutan dengan masa yang akan datang. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan alternatif diantara berbagai alternatif yang tersedia, maka iniformasi akuntansi yang bermanfaat adalah informasi akuntansi yang berbeda di antara tiap-tiap alternatif yang akan dipilih.

Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial:
a. Membuat keputusan untuk membeli atau membuat sendiri (make or buy decision).
Keputusan membeli atau membuat sendiri dihadapi manajemen terutama dalam perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai komponen dan yang memproduksi berbagai jenis produk. Tidak selamanya komponen yang membentuk suatu produk harus diproduksi sendiri oleh perusahaan, jika memang pemoasok luar dapat memasok komponen tersebut dengan harga yang lebih murah dari pada membuat sendiri komponen produk tersebut. Oleh karena itu, salah satu pemicu timbulnya pertimbangan untuk membeli atau memproduksi sendiri adalah penawaran harga dari pemasok luar untuk suatu komponen produk yang berada dibawah biaya produksi jika membuat sendiri produk tersebut. Pertimbangan membeli atau membuat sendiri juga dapat timbul sebagai adanya taksiran penghematan biaya jika suatu komponen yang sebelumnya dibeli dari pemasok luar direncanakan akan dibuat sendiri oleh perusahaan.

b. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk (sell or procces further).
Adakalanya manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tetentu pada kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi nilai jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika memproses lebih lanjut dipilih.
c. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan (stop or continue product line).
Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam produk atau yang memiliki berbagai departemen penghasil laba, adakalanya manajemen puncak menghadapi salah satu departemennya mengalami kerugian usaha yang diperkirakan akan berlangsung terus. Dalam kondisi ini, mamajemen perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan kegiatan yang mengalami kerugian tersebut.
d. Menerima atau menolak pesanan khusus (special order decision).
Pada umumnya perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang mampu memenuhi permintaan pasar tertinggi beberapa tahun yang akan datang. Jika perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang hanya mampu memenuhi permintaan pasar sekarang, hal ini akan berakibat dilakukannya ekspansi pabrik secara terus-menerus. Dengan demikian, perusahaan memiliki kapasitas yang menganggur, ini mendorong manajemen puncak untuk mempertimbangkan penetapan harga jual dibawah harga jual normal.

3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility Accounting Information)
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan keluaran sistem akuntansi pertanggungjawaban. Konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban telah mengalami perkembangan, sejalan dengan metode pengendalian biaya yang digunakan oleh perusahaan. Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban tradhisional, informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan dan atau biaya, yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Dalam activity-based resposibility accounting system, informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah informasi aktiva, pendapatan, dan atau biaya yang dihubungkan dengan aktivitas penambah dan bukan penambah nilai.

Manfaat Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban:
a. Sebagai dasar penyusunan anggaran
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran dalam usaha pencapaian sasaran perubahan. Dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagian aktivitas pencapaian sasaran perubahan dan ditetapkan pula sumber daya yang disediakan bagi pemegang peran tersebut untuk melaksanakan perannya. Sumber daya yang disediakan untuk memungkinkan manajer berperan dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan tersebut diukur dengan satuan moneter standar yang berupa informasi akuntansi. Oleh karena itu, penyusunan anggaran hanya mungkin dilakukan jika tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban periode sebelumnya. Dalam proses penyusunan anggaran, informasi akuntansi pertanggungjawaban berfungsi sebagai alat pengirim pesan kepada manajer yang diberi peran dalam pencapaian sasaran perusahaan.
b. Sebagai penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupaka informasi penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi tersebut menekan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatanatau biaya yang menjadi tanggungjawabnya. Dengan demikian informasi akuntansi pertanggungjawaban mencerminkan skor yang dibuat oleh setiap manajer dalam menggunakan berbagai suber daya untuk melaksanakan peran manajer tersebut dalam mencapai sasaran perusahaan.
c. Sebagai pemotivasi manajer
Motivasi adalah proses prakarsa dilakukannya tindakan secara tidak sadar dan bertujuan. Pemotivasi adalah sesuatu yang digunakan untuk mendorong timbulnya prakarsa seseorang untuk melakukan tindakan secara sadar dan bertujuan. Motivasi seseorang untuk berusaha dipengaruhu oleh nilai penghargaan dan kemungkinan usaha akan diberi penghargaan.
d. Memungkinkan pengelolaan aktivitas
Dalam lingkungan manufaktur maju, manajemen dituntut untuk senantiasamelaksanakan penyempurnaan aktivitas agar pelanggan terjamin tidak akan dengan biaya tak bernilai tambah. Dengan demikian manajemen memerlukan identifikassumber daya apa saja yang dikonsumsi aktivitas tersebut.
e. Memungkinkan pemantau efektivitas program pengelolaan aktivitas
Program pengelolaan aktivitas memberi gambaran berapa penghematan biaya yang dapat dicapai dalam waktu tertentu. Berdasarkan informasi penghematan biaya yang dapat diperoleh dari program pengelolaan aktivitas, manajemen dapat merumuskan keputusan strategik, seperti penentuan harga jual produk, pemilihan teknologi menufaktur yang digunakan untuk menjadikan aktivitas penambah nilai lebih efisien.
E.    Peran Akuntansi Manajemen
Peranan akuntansi pada umumnya, dan manajemen pada khususnya sangat penting dalam menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama bagi pengambil keputusan, para manajer, dan profesional. Akuntansi manajemen memiliki tanggung jawab dalam mediator konflik. Hal ini berarti bahwa akuntansi manajemen dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan agar sumber-sumber ekonomi yang dikuasainya atau kekayaan perusahaan dapat dialokasikan dan di transformasikan secara lebih efektif serta efisien, termasuk pula tanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai aspek-aspek disfungsional yang ditimbulkan oleh konflik-konflik intra organisasi.
Sistem akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakai intern (para manajer dan profesional) untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen tertentu sehingga mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Inti dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang dideskripsikan oleh aktivitas-aktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi. Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh kriteria formal apapun yang mendefinisikan sifat dari proses, masukan, atau keluarannya sehingga kriterianya fleksibel dan berdasarkan pada tujuan manajemen.
Dalam sebuah sistem informasi akuntansi manajemen, masukan (input) berupa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan. Di dalam proses (process) terjadi aktivitas pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan data atau informasi. Setelah melalui proses, maka menghasilkan keluaran (output) berupa laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja dan komunikasi pribadi. Hasil keluaran tersebut akan digunakan oleh pihak intern dalam pengambilan keputusan. Penggunaan sistem informasi akuntansi manajemen tidak hanya digunakan pada perusahaan manufaktur, tetapi juga digunakan pada perusahaan perdagangan, jasa dan nirlaba.
      Mulyadi (2001) mengemukakan bahwa terdapat dua garis besar peranan dari akuntansi manajemen, antara lain :
1.      Peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi
Peran akuntansi manajemen sebagai sistem pengolah informasi keuangan dalam perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat perkembangan :


a)      Pencatat skor (score keeping)
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen melakukan perencanaan aktivitas dan pengendalian pelaksanaan rencana aktivitasnya. Akuntansi manajemen berperan dalam menyediakan informasi keuangan bagi penyusun rencana aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya kepada berbagai aktivitas yang direncanakan. Akuntansi manajemen juga berperan besar dalam menyajikan informasi umpan balik kepada manajemen mengenai pelaksanaan rencana aktivitas yang telah disusun. Akuntansi manajemen mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer yang bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana yang telah disusun. Untuk memenuhi fungsi sebagai pencatat skor bagi manajemen, akuntansi manajemen harus memenuhi persyaratan : teliti, relevan, dan andal (reliable).

b)      Penarik perhatian manajemen (attention directing)
Sebagai penarik perhatian manajemen, akuntansi menyajikan informasi penyimpangan pelaksanaan rencana yang memerlukan perhatian manajemen, agar manajemen dapat merumuskan tindakan untuk mencegah berlanjutnya penyimpangan yang terjadi. Tahap perkembangan ini hanya dapat dicapai, jika akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang baik.
c)      Penyedia informasi untuk pemecah masalah (problem solving)
Tahap perkembangan ini merupakan akibat lebih lanjut dari status perkembangan yang sebelumnya telah dicapai, yaitu sebagai pencatat skor dan sebagai penarik perhatian. Jika manajemen telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen, maka mereka akan selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan masalah yang akan mereka lakukan.
2.      Peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi
Informasi merupakan suatu fakta, data, pengamatan, persepsi, atau sesuatu yang lain, yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan oleh manusia untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian, dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif tindakan diantara sekian banyak alternatif yang tersedia. Oleh karena itu, pengambilan keputusan selalu berusaha mengumpulkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya dalam memilih alternatif tindakan tersebut.
Disamping uraian mengenai garis besar pentingnya akuntansi manajemen dalam suatu proses bisnis diatas, peran akuntan manajemen sebagai “pelaksana” sistem akuntansi manajemen juga tidak kalah penting, serta merupakan peran pendukung dalam suatu organisasi. Mereka membantu orang-orang yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan tujuan dasar organisasi (Hansen, 2009:20). Posisi yang bertanggungjawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi lini (line position) dan posisi yang sifatnya mendukung dan tidak bertanggungjawab secara langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi staf (staff position).
Akuntan manajemen bertanggung jawab mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan, menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan dasar organisasi. Akuntan manajemen berfungsi sebagai anggota staf dari organisasi dan bertanggung jawab menyediakan informasi.
Semua praktik akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu manajer memaksimumkan laba. Secara tradisional, kinerja ekonomi perusahaan menjadi pertimbangan utama. Oleh karenanya, manajer dan akuntan manajemen seharusnya tidak terlalu berfokus pada laba yang akan mengakibatkan mereka membangun suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi dengan persyaratan bahwa laba dicapai dengan cara-cara yang legal dan etis, sesuai dengan kode etik perusahaan atau standar etika tertentu. Efeknya, timbulah beberapa sertifikasi khusus yang ditujukan bagi akuntan manajemen, antara lain :
·         CMA (Certificate in Management Accounting ) adalah sertifikasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Salah satu tujuan CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin ilmu yang diakui, profesional, dan terpisah dari profesi akuntan publik.
·         CPA (Certificate in Public Accounting ), utamanya ditujukkan bagi mereka yang berpraktik sebagai akuntan publik tetapi banyak akuntan manajemen yang memilikinya karena sertifikat ini sangat diakui .
·         CIA (Certificate in Internal Auditing ) Adalah sertifikasi bagi auditor internal dan didesain untuk memiliki kompetensi teknis yang memadai.

F.    Etika Profesional Akuntan Manajemen
Kebiasaaan beretika adalah sangat penting dalam menjalankan perekonomian kita telah memicu berbagai perubahan peraturan dan permintaan perundang-undangan baru. Dalam perekonomian yang baru, digital, dan berbasis kepercayaan, kepentingan sangat dijunjung tinggi. Kejujuran perusahaan, yang diwujudkan dalam merek dan reputasi, meningkatkan kepercayaan pelanggan, karyawan dan investor. Pengalaman menunjukkan bahwa aset semacam ini harus dibangun lama dan penuh pengorbanan, namun cepat dapat hilang dalam sekejap, dan jika hilang, maka kehilangan segalanya. Akhirnya, untuk kebaikan semua orang termasuk perusahaan pencetak laba adalah sangat penting untuk menjalankan bisnis dalam kerangka etika yang membangun dan menjaga kepercayaan.
Ikatan Akuntan Manajemen (Institute of Management Accountant – IMA) di Amerika Serikat telah mengembangkan kode etik yang disebut Standar Kode Etik untuk Praktisi Akuntan Manajemen dan Manajemen Keuangan (Standards of Ethical Conduct for Practitioners of Management Accounting and Financial Management).
Ada empat standar etika untuk akuntan manajemen yaitu:
1. Kompetensi
Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
  • Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
  • Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku.
  • Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan serta dapat diandalkan.
 2. Kerahasiaan (Confidentiality)
Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
  • Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum.
  • Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.
  • Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.
 3. Integritas (Integrity)
Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
  • Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar dari potensi konflik.
  • Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi kemampuan mereka dalam menjalankan tigas secara etis.
  • Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat mempengaruhi tindakan mereka.
  • Menahan diri dari aktivitas negati yang dapat menghalangi dalam pencapaian tujuan organisasi.
  • Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang dapat menghalagi penilaian tanggung jawab kinerja dari suatu kegiatan.
  • Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta yang menguntungkan dalam penilaian profesional.
  • Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan profesi.
4. Objektivitas (Objectifity)
Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
  • Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif.
  • Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan.


BAB III
KESIMPULAN
     Kesimpulan
            Akuntansi manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang menitikberatkan permasalahannya pada organisasi serta informasi yang dibutuhkan organisasi tersebut. Laporan dari bagian akuntansi dalam perusahaan dapat membantu manajer mengambil keputusan dengan lebih bijak dan terarah, setelah keputusan diambil biasanya bagian akuntansi akan menilai apakah keputusan itu efektif dan efisien.
            Atau dengan kata lain Akuntansi Manajemen dan Laporan Akuntansi menyajikan informasi yang terutama ditujukan untuk member gambaran kondisi financial dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dilain pihak para manajer harus menentukan tujuan perusahan, menjabarkan tujuan tersebut, mengevaluasi dan mengambil tindakan untuk pencapaian, sesudah itu mengendalikan apa yang telah ditetapkan. Informasi akuntansi sangat membantu menjalankan fungsi manajer tersebut.















DAFTAR PUSTAKA
Garrison H. Ray dkk. 2013. Managerial Accounting ; Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.
Hansen, Don R. dan Marryanne M. Mowen. 2009. Managerial Accounting ; Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.
Media Bicara, Peran, Sejarah, Dan Tujuan Akuntansi Manajemen http://dinhamfeunnes.blogspot.com/2012/04/peran-sejarahdan-tujuan-akuntansi.html, (diakses tgl 6 Februari 2014)

0 komentar:

Posting Komentar